Selasa, 31 Maret 2020

Menjelajah Luar Angkasa dgn Voyager

Astropedia Indonesia - Halo Astrophile! Gimana nih pengetahuan astronominya udah ada yg nambah belum? Tambahin kuy bareng kita. Taukah kalian ttg Voyager milik NASA, apa sih voyager itu? Sejak kapan ada? Dan buat apa sih alat itu?! Yuk, Simak!

Definisi dan identitas
Program Voyager adalah rangkaian misi luar angkasa Amerika Serikat. Meliputi peluncuran dua pesawat angkasa tak berawak, yaitu Voyager 1 dan Voyager 2.



Satelit Voyager dan Kebudayaan Indonesia | Good News from Indonesia


Voyager 1 adalah sebuah pesawat antariksa nirawak yang diluncurkan pd 5 September 1977, masih beroperasi di luar tata surya da akan terus melakukan perjalanan ke titik tengah galaksi Bimasakti. Ia jg merupakan benda buatan manusia yang terjauh dari bumi pada 19,7 miliar km dari bumi/131 AU. Pada jarak tersebut, sinyal dari Voyager 1 perlu lebih dari 36 jam untuk sampai ke pusat kontrolnya, Jet Propulsion Laboratory, dekat Pasadena, California yang merupakan proyek bersama NASA dan Caltech.

Voyager 2 adalah sebuah pesawat antariksa nirawak yg diluncurkan pd 20 Agustus 1977. Perbedaan thdp voyager 1 yaitu Voyager 2 mengikuti lintasan yg lebih lambat sehingga dapat bertahan pada jalur ekliptika yg membuat Voyager 2 dapat dikirim ke Uranus dan Neptunus dengan bantuan gravitasi sewaktu pertemuan dengan Saturnus pada tahun 1981.

Berkat lintasan ini, Voyager 2 dapat menjadi pesawat antariksa pertama yang mencapai Uranus dan Neptunus dan menyelesaikan bagian dari "Planetary Grand Tour", suatu susunan geometri langka planet-planet luar yang hanya terjadi sekali dalam 176 tahun.

Latar belakang misi voyager
Keduanya diluncurkan pada tahun 1977 untuk memanfaatkan deretan planet yang sesuai. Tujuan utama peluncuran misi ini adalah utk mempelajari Jupiter dan Saturnus, serta cincin dan kedua bulan dr kedua planet itu, tetapi dua satelit tsb mampu melanjutkan perjalanan mereka hingga ke tata surya luar.

Saat ini mereka sedang berada dalam perjalanan keluar tata surya. Pesawat-pesawat tersebut dibangun di JPL dan didanai oleh NASA. Voyager 1 saat ini merupakan objek buatan manusia terjauh dari Bumi. Dari misi ini, berhasil dikumpulkan data mengenai raksasa gas di tata surya, yang sebelumnya kurang diketahui.

Nasa berharap kedua pesawat ruang angkasa Voyager 1 dan Voyager 2 mampu bertahan sampai 9 tahun kedepan. Setidaknya masih mengirim data sampai tahun 2027 nanti.
Terhitung mulai tahun 2018, Voyager 1 dan 2 baru mencapai awan Oort dalam 300 tahun. Perlahan sebagian besar instrumen akhirnya dimatikan, sampai pesawat tersebut sudah tidak lagi memiliki sumber tenaga. Dan tidak lagi mengirim data ke Bumi. Selebihnya akan menjelah sendiri di ruang angkasa.

Pembuatan Awal Voyager
Voyager dibangun oleh Jet Propulsion Laboratory. Ia memiliki 16 pendorong hidrazin , giroskop stabilisasi tiga sumbu , dan instrumen referensi untuk menjaga antena radio probe mengarah ke Bumi. Secara kolektif, instrumen ini adalah bagian dari Attitude and Articulation Control Subsystem (AACS), bersama dengan kelebihan unit dari sebagian besar instrumen dan 8 pendorong cadangan. Pesawat ruang angkasa ini juga termasuk 11 instrumen ilmiah untuk mempelajari benda-benda langit seperti planet saat bergerak melalui ruang angkasa.

- Sistem komunikasi radio, Voyager 1 dirancang untuk digunakan hingga atau bahkan melampaui batas Tata Surya. Sistem komunikasi mencakup antena Cassegrain dengan tinggi diameter 3,7 meter (12 kaki) dgn keuntungan yaitu, untuk mengirim dan menerima gelombang radio melalui tiga stasiun Jaringan Luar Angkasa di Bumi. Pesawat ini biasanya menyalurkan data ke Bumi melalui Saluran Jaringan Luar Angkasa 18. Ketika Voyager 1 tidak dapat berkomunikasi langsung dengan Bumi, digital tape recorder (DTR) -nya dapat merekam sekitar 67 megabita data untuk disalurkan di lain waktu. Sinyal dari Voyager 1 membutuhkan waktu lebih dari 20 jam untuk mencapai Bumi.

- Daya Tenaga
Voyager 1 memiliki tiga generator termoelektrik radioisotop (RTG) yg terpasang pd boom. Setiap MHW-RTG (Multihundred-Watt Radioisotop Generator Termoelektrik), menghasilkan sekitar 470 W daya listrik pada saat peluncuran, dengan sisanya dibuang sebagai limbah panas. Output daya RTG menurun dari waktu ke waktu (karena paruh waktu bahan bakar 87,7 tahun dan degradasi termokopel), tetapi RTG itu akan terus mendukung beberapa operasinya hingga 2025.

- Komputer, dikendalikan oleh tabel parameter pencitraan yang terkandung dalam salah satu komputer digital on-board, Flight Data Subsystem (FDS). Sejak 1990-an, sebagian besar pesawat ruang angkasa memiliki kamera yang sepenuhnya otonom.

- Subsistem perintah komputer (CCS) mengontrol kamera, berisi program komputer tetap, seperti penguraian perintah, rutinitas pendeteksian kesalahan dan koreksi, rutinitas penunjuk antena, dan rutinitas pengurutan pesawat ruang angkasa. Perangkat keras di kedua subsistem CCS yang dibuat khusus di Voyagers identik. Hanya ada modifikasi perangkat lunak kecil: salah satunya memiliki subsistem ilmiah yang kurang.

Peluncuran misi awal voyager
Voyager 1, diluncurkan pada 5 September 1977, dari Launch Complex 41 di Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral , menggunakan roket Titan IIIE/Centaur. Probe Voyager 2 telah diluncurkan dua minggu sebelumnya, pada 20 Agustus 1977. Meskipun diluncurkan kemudian, Voyager 1 mencapai Jupiter dan Saturnus lebih cepat, mengikuti lintasan yang lebih pendek. Orbit awal Voyager 1 memiliki aphelion sebesar 8,9 AU, hanya sedikit di bawah orbit Saturnus sebesar 9,5 AU. Orbit awal Voyager 2 memiliki aphelion 6,2 AU, jauh di bawah orbit Saturnus

Voyager 2
Voyager 2 diluncurkan pd 20 Agustus 1977, oleh NASA dari Space Launch Complex 41 di Cape Canaveral, Florida , menggunakan roket Titan IIIE / Centaur . Dua minggu kemudian, wahana kembaran Voyager 1 diluncurkan pd 5 September 1977. Namun, Voyager 1 mencapai Jupiter dan Saturnus lebih cepat, karena Voyager 2 diluncurkan ke lintasan yg lebih panjang dan melingkar.

Masa penyelesaian misi
Yang unik dari kedua satelit ini adalah mereka dibekali dengan Voyager Golden Record, yaitu piringan emas yang berisi informasi mengenai bumi, berharap bisa menjadi media "perkenalan" perdana utk bumi dr luar angkasa.


10 Usaha NASA untuk Mencari Kehidupan Luar Angkasa - Tentik


Bila salah satu peradaban dapat memahami isi dari rekaman cakram ini, inilah pesan kami: "Kami sedang berusaha menjaga waktu kami agar bisa hidup dengan anda. Kami berharap suatu hari nanti, bisa menyelesaikan permasalahan yang kami hadapi, untuk bergabung dengan komunitas Peradaban Galaktik. Rekaman ini merepresentasikan harapan kami dan ketetapan hati kami dan niat baik kami pada jagad raya yang sangat luas dan mengagumkan.”

Sekian, sudah ngerti belum? Semoga bisa bertambah ilmu kalian ya!

Sumber dan Referensi

Definisi Voyager
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Voyager_1
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Voyager_2

Misi Awal
https://today.line.me/id/article/5+Misi+Ruang+Angkasa+NASA+Terbesar+Sepanjang+Masa-2MQPne
https://m.liputan6.com/tekno/read/3809634/pesawat-voyager-2-milik-nasa-akhirnya-meninggalkan-tata-surya

Masa penyelesaian misi
http://www.obengplus.com/articles/2667/1/Voyager-1-dan-Voyager-2-tinggalkan-tata-surya-lalu-kemana-perginya.html
https://langitselatan.com/2017/10/11/menuju-antariksa-menggapai-bintang-wahana-2/

Senin, 30 Maret 2020

Teleskop

Astropedia Indonesia - Halo Astrophile! Gimana nih pengetahuan astronomi nya udah ada yang nambah belum? Tambahin ku bareng kita. Taukah kalian tentang teleskop? Apasih kegunaan nya? Siapa sih penemunya? Dan kegunaan nya buat apa sih? Yuk simak!

Sejarah Teleskop

Teleskop adalah salah satu penemuan terbesar di bidang optik. Penemuan ini sekaligus menjadi tonggak terbuka luasnya bidang astronomi karena teleskop memungkinkan untuk melakukan pengamatan benda langit secara lebih presisi. Terleskop pertama kali ditemukan pada tahun 1608 oleh Hans Lipperhey. Hans menyusun dua lensa dengan jarak tertentu untuk membuat benda langit terlihat lebih dekat agar bisa diamati. Sayangnya penemuan Hans tidak mendapatkan hak paten, Sobat. 

Pada tahun selanjutnya, Galileo membuat beberapa teleskop untuk mengamati langit malam. Satu tahun kemudian yakni pada tahun 1610 Galileo berhasil menerbitkan penemuannya yang dituangkan secara detail dalam bentuk tulisan. Ia berhasil membuat teleskop dengan perbesaran 32 kali dari yang awalnya hanya 8 kali saja. Dengan penemuannya ini ia 
bisa mengamati fasse-fase Venus, Jupiter, bintik-binti matahari. Sayangnya, fitur pengaturan perbesaran pada teleskop Galileo masih mengalami kekurangan.

Nah, ada penemu bernama Chistian Huygens yang menyempurnakan teleskop yang diciptakan Galileo. Dengan teleskop ini Huygens berhasil mengamati Titan, satelit alami terbesar Saturnus. Selanjutnya ada Sir Isaac Newton yang menemukan teleskop  pantul pada tahun 1642 hingga 1727. Pada tahun 1738 hingga 1822 William Harshell membuat teleskop pantul dengan diameter 120cm untuk mempelajari objek-objek yang terlihat kabur sebelumnya. 


Perkembangan  teleskop selanjutnya dilakukan oleh Edwin Hubble pada tahun 1889 hingga 1953. Hubble membuat teleskop sebesar 2,4 meter untuk menemukan pelebaran alam semesta. Bagaimana bisa ya? Ternyata, teleskop ini mengalami perkembangan lagi menjadi teleskop antariksa Hubble. Teleskop yang diluncurkan pada tanggal 24 April 1990 ini mengorbit bumi dan memungkinkan memberikan pencitraan maksimal. 

Jenis-jenis Teleskop

Teleskop dibagi menjadi dua berdasarkan permukaan logisnya yaitu teleskop reflektor dan refraktor. Kita akan bahas penjelasan nya di bawah ini:
1.Teleskop Refraktor
Teleskop Refraktor adalah Teleskop yang menggunakan lensa atau menggunakan sistem pembiasan.Teleskop Refraktor menggunakan lensa sebagai pengumpul cahaya nya.Teleskop Refraktor ini memiliki beberapa tipe diantara nya yaitu :
a.Teleskop Refraktor tipe Galilean


https://kafeastronomi.com/teleskop-refraktor.html
https://kafeastronomi.com/teleskop-refraktor.html

Tipe Galilean ini menggunakan lensa cembung sebagai lensa objektif nya dan lensa okuler nya menggunakan lensa cekung. Sebagai hasil nya, desain gallilean akan menghasilkan bayangan benda tegak diperbesar seperti aslinya namun sedikit kabur dengan medan pandang yang sempit. Desain ini disebut sebagai galilean karena pertama kali orang yang menemukan desain ini bernama galileo dan desain galilean merupakan desain teleskop pertama yang ada di dunia.

B.Teleskop Refraktor tipe Keplerian
Tipe Keplerian ini menggunakan lensa cembung sebagai lensa okuler dan lensa objektif nya. Hasilnya adalah bayangan benda akan terbalik dengan posisi aslinya dengan medan pandang yang luas.Sebenarnya desain Keplerian ini merupakan penyempurnaan dari desain Galilean karena desain sebelumnya memiliki Medan pandang yang sempit.



https://kafeastronomi.com/teleskop-refraktor.html

2.Teleskop Reflektor
Selain tipe Refraktor,ada tipe reflektor yang dimana sistem teleskop ini menggunakan cermin sebagai pengumpul cahayanya.Teleskop reflektor ini menggunakan sistem pemantulan.Teleskop ini memiliki beberapa tipe diantara nya yaitu:


A.Teleskop Reflektor tipe Newtonian
Cermin cekung menjadi pengumpul cahaya dan ada cermin pemantul yang cahaya diteruskan ke atas menuju lensa okulernha.  Desain Newtonian mempunyai cermin utama paraboloid dengan rasio fokus f/8 yang dapat menampilkan tampilan visual dengan resolusi yang tinggi dan mempunyai cermin sekunder berupa cermin datar yang diletakkan didepan cermin utama. Fungsi dari cermin sekunder yaitu merefleksikan citra dari cermin utama ke bidang fokus disisi atas tabung teleskop sehingga pada desain newtonian cermin utama tidak berlubang.





B.Teleskop Reflektor tipe Cassegrain
teleskop Cassegrain atau sering disebut Klasik Cassegrain pertama kali dipublikasikan pada tahun 1672 oleh Laurent Cassegrain. Desain cassegrain mempunyai cermin utama parabola dan cermin sekunder hiperbolik yang merefleksikan cahaya kembali turun melalui lubang di cermin utama. Efek lipat dan menyimpang dari cermin sekunder membuat teleskop mempunyai panjang fokus yang panjang sementara tabung teleskop pendek
Keuntungan dari teleskop reflektor adalah tidak adanya efek aberasi kromatik,dapat ditopang di seluruh bagian nya,namun kekurangan nya cermin kedua membuat bidang pengamatan berkurang.




Mengenal Roket

Astropedia Indonesia - Malam semua! Salam Semesta, kali ini kita akan membahas tentang roket. Yuk simak!




Roket merupakan wahana luar angkasa/peluru kendali yg mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap  aksi dari keluaran dalam ruang bakar dan nozle pengembang, dan mampu membuat gas mengalir dengan kecepatan hipersonik sehingga menimbulkan dorongan reaktif yang besar untuk roket (sesuai dgn Hukum 3 Newton). Seringkali definisi roket  merujuk kepada mesin roket.

Wooden Bird (400 tahun SM)
Salah satu roket pertama yg berhasil menerapkan prinsip penting dalam penerbangan roket. Menggunakan uap sbg gas pendorong.

Aeolipile
Ilmuwan tersebut memasang bola di atas ketel air. Api di bawah ketel mengubah air menjadi uap, dan gas tersebar mengalir melalui pipa hingga ke bola. Dua tangan berbentuk tabung L di sisi berlawanan dari bola memungkinkan gas untuk keluar dari bola, dan dengan hal itu memberikan dorongan yang menyebabkannya berputar. Dgn prinsip yg sama pd roket.

Heron's aeolipile Stock Photo: 26673340 - Alamy

Roket Panah Api Terbang,
Bentuk sederhana dari sebuah roket padat-propelan. Sebuah tabung, ditutup di salah satu ujung, berisi mesin. Ujung lain dibiarkan terbuka dan tabung melekat pada tongkat panjang. Ketika bubuk itu dinyalakan, pembakaran yg cepat pada bubuk oleh api menghasilkan asap, dan gas yang lolos keluar ujung terbuka dan menghasilkan dorongan. Tongkat sebagai sistem panduan sederhana yang membuat roket menuju satu arah umum seperti terbang di udara. Efek pemakaian efektif panah-panah api terbang sebagai senjata pemusnah tidak terlalu berguna.

Step Rocket
Sebuah roket multi untuk mengangkat kembang api hingga ketinggian tertentu. Sebuah roket besar (tahap pertama) membawa roket yang lebih kecil (tahap kedua). Ketika roket besar terbakar, roket kecil terus meluncur ke ketinggian yang lebih tinggi sebelum ledakan dan hamburan sinar. Ide Schmidlap adalah dasar untuk semua roket hari ini yang masuk ke luar angkasa.

Sejarah Roket
Roket pertama dibuat di Cina pada abad ke-13. Semenjak awal di Cina, roket digunakan sebagai mercon/kembang api yang mampu melesat ke udara hingga membentuk kembang api raksasa di angkasa. Pada masa perang, mercon berubah fungsi menjadi sarana peluncur panah api. Ditangan bangsa barat mercon dikembangkan menjadi roket melalui serangkaian penelitian selama lima abad yaitu sejak abad ke-13 sampai ke-18. Pada tahun 1806, roket sudah digunakan oleh armada perang Napoleon tetapi hasilnya belum akurat untuk menembak sasaran. Baru pada awal abad ke-20 muncul dua orang ilmuwan yang bermimpi menggunakan roket untuk ke ruang angkasa, yaitu K. Tsiolkovsky (Rusia) dan R. Goddard (AS).
Roket modern bermula ketika Robert Goddard seorang insinyur dari Amerika Serikat meletakkan corong de Laval pada kamar pembakaran mesin roket, menggandakan daya dorong dan meningkatkan keefisienan pada roket. Kemudian pada tahun 1926, Robert Goddard berhasil meluncurkan roket pertama di Auburn. Roket ini menggunakan minyak dan oksigen, bisa meluncur sampai ketinggian 12m. Lalu, Goddard merancang roket yang lebih besar dan lebih cepat, hingga bisa terbang sampai ketinggian 2 km. AS dan Uni Soviet mengembangkan roket utk peluru kendali pada tahun 1950. Ditangan K. Tsiolkovsky, Uni Soviet kemudian berhasil meluncurkan roket pembawa satelit Sputnik ke orbit di ruang angkasa pada 4 Oktober 1957. Keberhasilan peluncuran satelit untuk pertama kali itu disusul peluncuran roket yang membawa Sputnik II wahana ruang angkasa berawak. Dan pada tahun 1961, dengan menggunakan roket A-1 kosmonot pertama Rusia Yuri Gagarin menjadi orang pertama di dunia yang pergi keluar angkasa.

Penggunaan roket

• Untuk luar angkasa
Roket membutuhkan daya dorong yang dihasilkan oleh bahan bakar dan oksidator.

• Untuk militer
Dalam istilah militer, Roket merujuk kepada bahan peledak berpendorong tanpa alat pengendali. Roket ini bisa diluncurkan oleh pesawat penyerang darat, ditembakkan dari permukaan ke sasaran diudara, atau bisa ditembakkan dari permukaan ke sasaran permukaan yang lain.

• Untuk transportasi
Kapsul modern yg dipakai utk membawa astronot seperti apollo, crew dragon, soyuz, dan orion. Kapsul biasanya berbentuk blunted nose (kerucut beralas lengkung). Bentuk ini digunakan karena pada saat meluncur dapat mengurangi gesekan udara dan saat kembali kebumi dapat menstabilkan sendiri agar meluncur bagian lengkung terlebih dahulu.

• Untuk edukasi sains
Terdapat muatan yang bisa dibawa untuk edukasi sains, seperti teleskop, lander, dan orbiter. Teleskop berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan membentuk citra benda. Lander adalah pesawat luar angkasa yang diprogram untuk mendarat di bulan atau planet lain. Terkadang lander membawa rover untuk mempelajari kondisi geografis bulan atau planet yang dituju. Orbiter adalah pesawat luar angkasa yg digunakan untuk mengorbit badan astronomi tertentu. Orbiter digunakan untuk mengumpulkan data badan astronomi yang tidak bisa didarati.

Di seluruh dunia, peneliti roket bereksperimen dengan beragam cara utk meningkatkan akurasi. Seorang peneliti Inggris, William Hale, mengembangkan teknik yang disebut "stabilisasi spin". Dalam metode ini, gas buang keluar menekan baling-baling kecil di bagian bawah roket, menyebabkan ia berputar sebagai peluru dalam penerbangan. Variasi prinsip tersebut masih digunakan sampai sekarang.

Bagian bagian roket : 

a. Hidung
Bagian paling depan yang biasanya diisi oleh hulu ledak muatan ilmiah atau peralatan indera kendali Tabung silindris (cylinder). Badan utama roket yang biasanya diisi bahan bakar dan peralatan bakarnya.

b. Ekor
Bagian paling belakang berisi saluran sumber pembakaran (nozzle) dan merupakan mekanisme pengendalian.

c. Sirip
Sirip berperan penting bagi peroketan karena untuk menjaga keseimbangan.

Komponen Utama Roket, terdiri dari empat bagian, yaitu rangka, beban, sistem pemandu, dan sistem propulsi.

1. Rangka atau badan roket (rocket frame) 
Terbuat dari bahan yang ringan dan kuat seperti stainless steel atau carbon fiber karena berfungsi sebagai pelindung . Badan roket ini juga dilapisi dengan lapisan khusus untuk melindungi nya dari panas berlebihan saat menembus atmosfir bumi dan juga untuk melindungi dari dingin berlebihan.

2. Sistem beban (payload system),
merupakan tempat untuk membawa wahana. Jadi sistem ini tergantung pada misi yang di bawa roket. Jika untuk mengorbitkan satelit, maka rancangannya pun harus disesuaikan. Begitupun sebaliknya, utk bahan peledak

3. Sistem pemandu (guidance system)
merupakan alat yang akan menuntun roket ke orbit yang di tuju. Sistem pemandu roket ini dilengkapi dengan sensor, komputer, radar, dan alat komunikasi.

4. Sistem propulsi (propultion system)
adalah mesin yang digunakan sebagai tenaga pendorong roket. Sistem propulsi roket secara garis besar, menggunakan roket berbahan bakar padat dan roket berbahan bakar cair. Misal: Sistem propulsi pada roket V2 terdiri dari tangki oksidasi, pompa, bilik pembakaran dan nozel.

Prinsip Kerja Roket

Prinsip kerja roket mirip dengan prinsip terdorongnya balon mainan. Sebuah roket mengandung tangki yang berisi bahan hidrogen cair dan oksigen cair. Kedua bahan bakar ini dicampur dalam ruang pembakaran sehingga terjadi pembakaran yang menghasilkan gas panas yg menyembur keluar melalui nozel khusus pada ekor roket.


Terjadi perubahan momentum gas dari nol (0) menjadi mv selama selang waktu tertentu (∆t). Ini menghasilkan gaya yang dikerjakan roket pada gas dengan arah ke bawah. sesuai Hk. III Newton, timbul reaksi gaya yang dikerjakan gas pada roket, yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan yaitu ke atas. Jadi, gas akan memberi gaya ke atas pada roket sehingga roket akan terdorong ke atas.

Semoga bisa menambah pengetahuan kalian ^^

Sumber dan Referensi

Definisi Roket
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Roket
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/sains/read/2017/12/20/190000723/pertama-kali-dalam-sejarah-roket-daur-ulang-diluncurkan
https://m.kaskus.co.id/show_post/57ec053a507410c0108b456a/2/-

Sejarah Roket
http://baghdad64.blogspot.com/2016/03/?m=1
http://satupedang.blogspot.com/2015/03/sejarah-ditemukannya-roket.html?m=1

Penggunaan roket dalam astronomi
http://www.braeunig.us/space/index.htm
http://www.astronautix.com/lvs/
https://m.detik.com/inet/science/d-4697197/gagal-mendarat-di-bulan-india-malah-makin-berani

Prinsip Kerja Roket
http://thesevenfoldpoentanx.blogspot.com/2013/12/prinisp-kerja-roket.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mesin_roket

Roket Saturn V, N-1, Ares-1
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Saturn_V
https://en.m.wikipedia.org/wiki/N1_(rocket) 
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Falcon_Heavy

Sabtu, 28 Maret 2020

Evolusi Bintang

Astropedia Indonesia - Seperti manusia binatang juga bisa berevolusi loh, gimana sih cara bintang berevolusi? Yuk simak penjelasan berikut ini!


Nah sebelum kita mulai, mengapa sih kita sangat perlu untuk mempelajari tentang evolusi bintang? Jelasnya manusia tidak akan mampu mengamati tahap perkembangan bintang yang berselang milyaran tahun, maka dari itu dengan teknologi yang ada manusia mencoba memperkirakan umur bintang dan perubahannya dari masa ke masa.


Pertama-tama kita harus mengetahui apasih evolusi itu? evolusi adalah perubahan yang dialami bintang semasa hidupnya, nah perubahannya seperti apa? Dan apa aja sih tahap tahap nya? 


Kelahiran Bintang
Pertama tama bintang terlahir juga terlahir loh, kelahiran bintang ini bermula dari sekumpulan gas dan debu yang biasa kita sebut dengan "nebula", ukuran awan ini sangat besar diameternya (mencapai puluhan SA) tetapi kerapatannya sangat renggang (karena masih berupa gas dan unsur unsur lain yang bertebaran diruang hampa) karena pengaruh gaya gravitasi maupun pengaruh dari ledakan bintang di sekitarnya, benda-benda tersebut mulai memadat dan menjadi sebuah kesatuan seiring berjalannya waktu.

Eagle Nebula, tempat kelahiran bintang (Sumber: Hubblesite)


Terbentuk Nya Bintang
Semakin banyak partikel yang rapat artinya semakin besar gaya gravitasi yang dihasilkan nya dan semakin banyak lagi partikel yang akan ditarik oleh objek, hal ini terus berlangsung hingga bagian intinya semakin panas (yang berasal dari rotasi dan pergesekan antar objek dan terjadi secara terus menerus) panas tersebut menghasilkan cahaya dan kemudian terciptalah objek angkasa yang dinamakan "bintang" fenomena tersebut juga dapat mendorong kerapatan awan di sekitarnya. Hal ini memicu terjadinya proses pembentukan bintang di area tersebut, demikian seterusnya hingga terbentuk banyak bintang dalam sebuah awan yang besar, tidak heran jika kita mengamati sekelompok bintang yang lahir pada waktu yang berdekatan di lokasi yang sama, kelompok bintang inilah yang biasa kita sebut dengan "gugus".


Tahap Protobintang
Akibat pengaruh oleh gravitasi, temperatur, tekanan dan ledakan bintang disekitarnya, awan naik sehingga pengerutan melambat. Di tahap ini, bola gas yang terbentuk disebut dengan "proto bintang", yang artinya protobintang merupakan waktu dimana pengerutan bintang melambat.


Katai Gelap
Apabila massanya kurang dari 0,1 massa Matahari, proses pengerutan akan terus terjadi hingga tekanan dari pusat bisa mengimbanginya. Pada saat tercapai kesetimbangan, temperatur di bagian pusat awan itu tidak cukup panas untuk dimulainya proses pembakaran hidrogen. Maksud dari pembakaran di sini adalah "reaksi fusi atom hidrogen menjadi helium". Awan ini pun gagal menjadi bintang dan disebut dengan "katai gelap".


Bintang (Pada Umumnya)
Jika massanya lebih dari 0,1 massa Matahari, bagian pusat proto bintang memiliki temperatur yang cukup untuk memulai reaksi fusi saat dirinya setimbang. Reaksi ini akan terus terjadi hingga helium yang sudah terbentuk mencapai 10 – 20 % massa bintang. Setelah itu pembakaran terhenti dan bertahan hingga bahan bakar yang dihasilkan bintang habis, tekanan dari pusat menurun, dan bagian pusat ini runtuh dengan cepat. Akibatnya temperatur inti naik dan bagian luar bintang mengembang. Saat ini, bintang menjadi raksasa dan tahap pembakaran helium menjadi karbon pun dimulai. Di lapisan berikutnya, berlangsung pembakaran hidrogen menjadi helium.


Katai Putih
Untuk bintang bermassa kecil (0,1 – 0,5 massa Matahari), proses pembakaran hidrogen dan helium akan terus berlangsung sampai akhirnya bintang itu menjadi katai putih. Sedangkan pada bintang bermassa 0,5 – 6 massa Matahari, pembakaran karbon dimulai setelah helium di inti bintang habis. Proses ini tidaklah stabil, akibatnya bintang berdenyut. Bagian luar bintang mengembang dan mengerut secara periodik sebelum akhirnya terlontar membentuk planetary nebula. Bagian bintang yang tersisa akan mengerut dan membentuk bintang katai putih.


Lapisan Reaksi Fusi Bintang Rasaksa
Berikutnya adalah bintang bermassa besar (lebih dari 6 massa Matahari). Di bintang ini pembakaran karbon berlanjut hingga terbentuk neon. Lalu neon pun mengalami fusi membentuk oksigen. Begitu seterusnya hingga secara berturut-turut terbentuk silikon, nikel, dan terakhir besi. Kita bisa lihat di diagram penampang bintang di bawah ini, bahwa reaksi fusi sebelumnya tetap terjadi di luar lapisan inti. Sehingga ada banyak lapisan reaksi fusi yang terbentuk ketika di bagian pusat bintang sedang terbentuk besi.


Terbentuk Nya Planet
Jika beberapa objek menghasilkan energi panas akibat tekanan dan gaya gravitasi yang dihasilkan, bagaimana jadinya jika waktu yang diperlukan sebuah objek untuk merapat atau memadat lebih lama sehingga tidak dapat menghasilkan energi panas? Yap tepat sekali! Objek tersebut akan menjadi sebuah planet, nahh jadi udah tau kan kesimpulannya dari point ini, bahwa terbentuknya planet itu bermula dari awan gas yang memerlukan waktu lama untuk memadat, sehingga tidak terciptanya energi panas.


Evolusi Selanjutnya
Setelah reaksi yang membentuk besi terhenti, tidak ada proses pembakaran selanjutnya. Akibatnya, tekanan menurun dan bagian inti bintang memampat. Karena begitu padatnya, jarak antara neutroon dan elektron pun mengecil sehingga elektron bergabung dengan neutron dan proton. Peristiwa ini menghasilkan tekanan yang sangat besar dan mengakibatkan bagian luar bintang dilontarkan dengan cepat. Inilah yang disebut dengan supernova.



Bintang Neutron
Apa yang terjadi setelah supernova bergantung pada massa bagian inti bintang yang tadi terbentuk. Apabila di bawah 5 massa Matahari (batas massa Schwarzchild), supernova menyisakan bintang neutron. Disebut demikian karena partikel dalam bintang ini hanya neutron. Bintang neutron biasanya terdeteksi sebagai pulsar (pulsating radio source, atau sumber gelombang radio yang berputar). 



Pulsar
Pulsar adalah bintang yang berputar dengan sangat cepat, periodenya hanya dalam orde detik. Putarannya itulah yang menyebabkan pulsasi pancaran gelombang radionya.


Lubang Hitam
Di atas 5 massa Matahari, gaya gravitasi di inti bintang begitu besarnya sehingga dirinya runtuh dan kecepatan lepas partikelnya melebihi kecepatan cahaya. Objek seperti ini disebut dengan "lubang hitam". Tidak ada objek yang sanggup lepas dari pengaruh gravitasinya, termasuk cahaya sekalipun. Makanya benda ini disebut lubang hitam, karena tidak memancarkan gelombang elektromagnetik. Satu-satunya cara untuk mendeteksi keberadaan lubang hitam adalah dari interaksi gravitasinya dengan benda-benda di sekitarnya. Pusat galaksi kita adalah salah satu lokasi ditemukannya lubang hitam. Kesimpulan ini diambil karena bintang-bintang di pusat galaksi bergerak dengan sangat cepat, dan kecepatannya itu hanya bisa ditimbulkan oleh gaya gravitasi yang sangat kuat, yaitu oleh sebuah lubang hitam.

Diagram evolusi berbagai bintang (Sumber: Chandra Harvard)


Jadi kesimpulannya disini yang pertama adalah, evolusi bintang sebenarnya bergantung pada massa bintang itu sendiri, dan yang kedua ini masih berupa teori yang mungkin akan ditentang dikemudian hari.

Daftar Pustaka

Bintang Deret Utama

Evolusi Bintang

Jumat, 27 Maret 2020

Sistem Keplanetan Dan Exoplanet

Sistem Keplanetan


Astropedia Indonesia - Hai sobat Astropedia, gimana kabarnya? Semoga sobat selalu sehat ya. Kali ini, kita akan membahas tentang sistem keplanetan dan eksoplanet loh, apa sih definisinya, dibagi menjadi berapa bagian sistem keplanetan kita, dan apa yang namanya exoplanet itu, penasaran kan? Jadi yuk simak pembahasan dibawah ini!!

Astronomi planet adalah ilmu mengenai planet dan tata surya. Penelitian cenderung dilakukan dengan kombinasi dari astronomi, eksplorasi ruang angkasa (terutama misi luar angkasa tak berawak serta penelitian komparatif dan eksperimental). Dengan kata lain, ilmu yg mempelajari tentang planet-planet mulai dari kategori suatu planet, ukuran, komposisi, sifat fisis dan sejarahnya. Planet adalah benda astronomi yang mengorbit sebuah bintang atau sisa bintang yang cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri, tidak terlalu besar untuk menciptakan fusi termonuklir, dan telah "membersihkan" daerah sekitar orbitnya yang dipenuhi planetesimal.

Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU), mengesahkan sebuah resolusi resmi yang mendefinisikan planet di tata surya. meski 8 benda planet yang di temukan sebelum 1950 masih dianggap "planet" sesuai definisi modern, sejumlah benda angkasa seperti Ceres, Pallas, Juno, dan Vesta (masing-masing objek di sabuk asteroid Matahari) dan Pluto (objek trans-Neptunus yg pertama ditemukan dulunya dianggap planet oleh komunitas ilmuwan sudah tidak dipermasalahkan lagi. Dengan analisis data observasi yang cukup teliti, Johannes Kepler menemukan bahwa orbit planet tidak berbentuk lingkaran, melainkan elips. Seiring perkembangan peralatan observasi, para astronom mengamati bahwa planet berotasi pada sumbunya miring dan beberapa di antaranya, memiliki bentang es dan musim layaknya bumi.

Secara umum planet terbagi menjadi dua jenis utama raksasa gas besar berkepadatan rendah dan raksasa darat kecil berbatu. Sesuai definisi IAU, ada 8 planet di tata surya menurut jaraknya dari matahari (dekat ke jauh) ada empat planet kebumian: Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars kemudian empat planet raksasa gas: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, 6 planet di antaranya dikelilingi oleh satu satelit alam atau lebih. Selain itu, IAU mengakui 5 planet kerdil dan ratusan ribu benda kecil tata surya.

Nah, selanjutnya kita mau bahas tentang exoplanet nih. Gimana sih maksud dari exoplanet itu, dan bagaimana cara mendeteksi keberadaan exoplanet? Daripada penasaran yuk simak artikel berikut!

Definisi
Planet luar tata surya atau exoplanet adalah planet di luar tata surya yang mengorbit bintang lain, exoplanet yang berhasil ditemukan oleh astronom hingga saat ini berjumlah hingga 4000 planet. Sebagian besar telah terdeteksi melalui metode pengamatan langsung kecepatan radial (radial velocity), planet yang ditemukan kebanyakan adalah planet seukuran dengan planet Jupiter bukannya planet kerdil seperti Pluto, contohnya gliese 581 yang merupakan salah satu planet ekstrasurya. Planet tersebut sudah ditemukan semenjak abad ke-19. Sebagian planet yang ditemukan merupakan planet yang tidak mendukung adanya kehidupan, umumnya memiliki atmosfer hingga temperatur yang ekstrem.

Lalu bagaimanakah seorang astronom memakai metode pendeteksi keberadaan eksoplanet yang berada diluar tata surya kita?

1. Astrometri
Nah, metode ini juga banyak melibatkan pembuatan tangga jarak kosmik. Astrometri adalah pengukuran posisi bintang di langit dengan cara mengamati perubahan posisinya dari waktu ke waktu jika bintang tersebut memiliki planet, maka pengaruh gravitasi planet akan menyebabkan bintang itu sendiri untuk bergerak dalam lintasan elips yang sama, dan planet tersebut sama-sama mengelilingi pusat massanya.

2. Kecepatan Radial Atau Metode Doppler
Variasi dalam kecepatan yang bergerak ke arah bintang atau jauh dari bumi yaitu variasi dalam "kecepatan radial dari bintang" ini merupakan teknik paling produktif yang telah lama digunakan. Gelombang yg dipancarkan dari suatu objek dengan kecepatan radial yang cukup akan mengalami efek Doppler sehingga frekuensinya akan berkurang jika menjauhi pengamat dan meningkat jika mendekati pengamat.

3. Pulsar Waktu
Sebuah folder atau sisa dari bintang kecil terhadap yang telah sebagai supernova memancarkan gelombang perubahan pada proses dari gerakan yang disebabkan oleh keberadaan planet-planet.

4. Metode Transit
Jika 100 planet yang melintasi atau transit di depan bintang induknya maka pancaran cahaya itu sedikit berkurang karena terhalang oleh planet tersebut. Tingkat cahaya bintang yang berkurang tersebut tergantung pada ukuran bintang itu sendiri dan ukuran planet yang melintasinya.

5. Misi ruang angkasa dan Kepler adalah satu-satunya misi ruang angkasa yang memang didedikasikan untuk pencarian planet ekstrasurya.

6. Exoplanet Yang Mengandung Uap Air Pada Atmosfernya.
Dan untuk pertama kalinya dari beberapa hari silang astronom menemukan exoplanet yang memiliki kandungan uap air di atmosfer nya. Planet tersebut dikenal sebagai planet K2-18b. Planet ini mengorbit sebuah bintang katai merah, yaitu bintang K2-18 yang terletak di konstelasi Leo berjarak kira-kira 110 tahun cahaya dari bumi. Bintang katai merah tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil dari matahari, di sistem tata surya, bintang itu terdapat dua planet yang mengorbit, yaitu K2-18b dan K2-18c.

7. Planet K2-18b ditemukan pada tahun 2015 oleh wahana Kepler. Planet ini tidak seperti planet apapun di tata surya, planet ini lebih besar dan lebih berat daripada bumi, namun lebih kecil dari Neptunus. Diperkirakan massanya sekitar 8-9 kali massa bumi dengan radius sekitar 2.5 kali radius bumi.

Bentuk hujan di exoplanet K2-18b
di tahun 2016 dan 2017 tim yang dipimpin oleh peneliti menggunakan hasil servis teleskop meneliti atmosfer planet K2-18b yang mengandung uap air.

Hal ini memungkinkan terjadinya hujan di planet tersebut pada ketinggian tertentu, awan akan terbentuk dan butiran air dapat terkondensasi dan turun sebagai hujan.

Apakah Planet K2-18b layak huni?
Meskipun sudah diduga akan turun hujan di planet ini belum digolongkan bahwa planet ini berada di zona layak huni, karena belum ada ilmuwan yang dapat meneliti apakah permukaan planet ini padat atau tidak. Hingga saat ini para astronom menggolongkan planet ini kedalam mini neptune.
Selain itu juga planet ini memiliki satu sisi yang selalu menghadap kearah matahari, yang artinya planet ini memiliki waktu malam yang abadi, siang yang abadi, dan waktu senja yang abadi.

Semoga bermanfaat 👍
DEMIKIAN DAN TERIMA KASIH ~~


Rabu, 25 Maret 2020

Habitable Zone di Alam Semesta

Astropedia Indonesia - pernah gak sih kebayang dalam pikiran kalian gimana ciri ciri planet yang layak huni? Yuk simak penjelasannya!

Air
Mengapa, air dapat berpotensi mendukung kehidupan? Air dapat memunculkan reaksi yang membuat senyawa organik melakukan replikasi. Selain itu, banyak juga hewan yang sangat membutuhkan air atau yang memiliki ketergantungan terhadap air, air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan bagian penting dalam proses metabolisme. Air dibutuhkan tumbuhan dalam fotosintesis dan respirasi, fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidrogen dengan oksigen, hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.

Udara
Udara yang dimaksud disini adalah kandungan unsur unsur gas yang diperlukan untuk kelangsungan makhluk hidup, tidak hanya oksigen saja namun terdiri dari 3 unsur utama, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol. Kandungan udara kering adalah 78,09% nitrogen, 20,95% oksigen, 0,93% argon, 0,04% karbon dioksida, dan gas-gas lain yang terdiri dari neon, helium, metana, kripton, hidrogen, xenon, ozon, radon.

Senyawa Kompleks
Senyawa kompleks sering disebut dengan kompleks koordinasi adalah senyawa yang mengandung atom atau ion (biasanya logam) yang dikelilingi oleh molekul atau anion, biasanya disebut dengan ligan. Senyawa ini sangat dibutuhkan untuk kelangsungan makhluk hidup.

Permukaan Yang Padat
Permukaan padat disini lebih mengarah ke tanah bersuhu rata rata, dan subur, mengapa tanah sangat dibutuhkan? Tanah mengandung air dan unsur hara serta mendukung perkembangan tumbuhan, tanah juga merupakan habitat makhluk organisme kecil lainnya.

Suhu permukaan planet
Menurut NASA, secara umum suhu rata-rata di permukaan planet menurun dengan meningkatnya jarak planet dengan matahari. Adanya sumber panas bagi planet bisa disebut sbg habitable zone atau zona layak hidup. Biasanya suhunya sekitar 0-100 (derajat celcius).

Kandungan Atmosfer
Venus memiliki atmosfer yang sangat padat contohnya seperti efek rumah kaca yang memanaskan permukaannya sampai sekitar 471 Derajat Celcius. Merkurius memiliki atmosfer yang tipis membuat suhu permukaannya -179 pada sisi gelap. Zona Layak Huni harus mempunyai kandungan atmosfer yang stabil, 50% berupa uap air

Komponen penyusun
Kalau molekul organik adalah komponen penyusun kehidupan dan molekul-molekul itu ada di seluruh penjuru alam semesta, mengapa kita belum menemukan kehidupan di luar Bumi? Kita tidak tau kehidupan di luar itu kemungkinannya. Di Bumi, kita rata rata molekulnya C,H,O (Hidrocarbon). Mungkin saja makhluk lain dasarnya bukan hidrokarbon. Hidrokarbon dibutuhkan untuk membentuk senyawa-senyawa, seperti glukosa, karbohidrat, lemak, asam amino, dan protein

Jarak ke sumber panas dan cahaya
Bintang yang mirip matahari dengan planet seukuran bumi didalam zona layak huni berjarak 12 tahun cahaya dan mereka bisa dilihat dengan nata telanjang.
Matahari memancarkan sejumlah besar energi dan melontarkan gumpalan plasma panas jutaan kilometer ke ruang angkasa. Radiasi yang sangat kuat dari matahari sangat fatal bagi obyek lain yang ada di dekatnya. Tapi bagi Bumi, yang mengorbit pada jarak yang aman dari letupan-letupan yang bisa menghancurkan serta terhindar dari kondisi untuk bermandikan radiasi, Matahari justru menyediakan energi yang cukup untuk mempertahankan keberlangsungan kehidupan.

Bumi terletak di zona layak huni dan atmosfernya stabil sehingga planet ini mendukung adanya kehidupan

Jadi, meski diyakini bahwa ada kehidupan di luar Bumi, hingga saat ini belum ada bukti adanya kehidupan, baik di planet-planet di tata surya maupun di luar tata surya.